Siapa yang tidak kenal dengan perayaan unik ini, walaupun tradisi Halloween bukan berasa dari Indonesia, namun tetap saja mengundang untuk mengikutinya. Terlihat dari banyaknya event-event yang mengambil tema Halloween saat memasuki bulan Oktober.
Bagi kalian yang masih penasaran dengan Negara kangguru, pasti bertanya-tanya, bagaimana ya perayaan Hoalloween di Negara tersebut? Apakah semeriah di Negara lain? Sebelum lanjut, apakah kalian tahu sejarah dari perayaan Halloweeen ini? Yuk deh, diingetin dulu…
Halloween dirayakan setiap akhir bulan Oktober dan jatuh pada tanggal 31 Oktober. Namun apakah anda tahu bahwa Jack O’Lantern yang selalu menjadi lambang Halloween dalam bentuk labu yang telah diukir itu adalah perlambang dari kepala manusia yang telah terpenggal dalam sebuah pertempuran? Pada masa itu bangsa Celts kuno yang juga terkenal ganas dalam per
tempuran masih mempraktekkan pemenggalan kepala musuh mereka dan akan menjadikan kepala-kepala tersebut sebagai hiasan diatas kosen pintu rumah mereka untuk sebagai perwakilan dari orang yang telah meninggal tersebut.
Pada kenyataannya istilah Halloween berasal dari istilah “All Hallows Eve” jauh lebih kuno daripada apa yang disadari oleh banyak orang. Dengan banyaknya percampuran unsur keyakinan di masa awal peradaban Eropa yang menghormati dan memuja arwah leluhur, serta takut akan efek yang terjadi dalam perubahan musim dimana mereka memuja unsur alam, membuat Halloween merupakan sebuah gabungan dari banyak tradisi dalam ribuan tahun yang menghormati dan menyembah orang yang telah mati. Wah serem juga ya guys…
Namun seiring perkembangan zaman, perayaan yang memang sakral ini juga dirayakan dengan cara yang menarik dan memiliki tujuan lain, yaitu menghibur. Sama degan Negara lain, Australia juga ikut merayakan hari untuk menghormati orang yang sudah mati ini. Walaupun dengan hal yang sama.
Kalian akan melihat orang-orang yang menggunakan kostum yang menyerampan, seperti Vampir, penampilan ala Frankenstein, kostum tengkorak dan tokoh-tokoh menyeramkan lainnya seperti yang ada di film horror. Tidak hanya untuk anak-anak yang memakai kostum hantu yang terlihat menggemaskan sembari berkeliling mengujungi setiap rumah untuk melakukan Trick or Treat. Orang dewasa pun tidak mau kalah untuk merubah dirinya menjadi sosok hantu yang menyeramkan, bahkan dengan make up yang sangat real.
Bagi kalian yang study di Australia, kesempatan kalian dapat merasakan menjadi hantu di Negara lain. Karena banyak kampus atau universitas yang menyelenggaran acara Halloween di lingkungan kampus. Jadi kalian bisa merasakan kemeriahan hari Halloween dengan teman-teman kalian satu kampus. Menyenagkan bukan?
